Kamis, 12 Januari 2017
Malam yang Setia
Malam yang Setia
Saat mentari mulai tergelincir
Hingga hilir semakin semilir oleh angin malam yang dingin
Melalui butiran debu yang beterbangan dan dedaunan yang terkena riuhan angin malam
Menyiratkan malam melongok aku
Lewat jendela kaca rumahku
Seolah malam tersipu malu padaku
Saat ku melirik dari sepasang bola mataku yang tak kunjung mengantuk
Saat itu ku sapa malam dengan senyuman terbaikku
Agar senantiasa setia menemaniku
Merenungi malam itu sendiri
Hingga malaikat-malaikatpun turun ikut menyapa
Bersama merenungi malam yang indah nan menawan
Malam itu ku bicara pada malam
Tentang bintang ... rembulan ... hingga purnama....
Tentang resah ... gelisah ... hingga gundah gulana....
Hingga terlepas beban yang bergejolak di dada
Lewat lantunan lagu malam yang menggema mendayu bersama desahan angin malam
Dan alunan doa yang menggebu kalbu bersama tetesan derai air mata
Hingga dentuman nada menutup kelopak mataku
Sehingga tak sadar ku terlelap lelah dalam tidurku
Saat malam semakin setia
Aku kan selalu bersama
Di saat mataku terbuka maupun terpejam
Hingga mentari pagi, siang dan sore
Memisahkan untuk sesaat
Arloji berputar penuh
Pertanda malam kan datang kembali
Dengan cerita yang mungkin tak lagi sama
Kerana sinar mentari pagi ... siang ... dan sore
Menggiring aku pada cerita yang mungkin berbeda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar